Metode Pembelajaran Ceramah


Sumber: http://destinationfemme.com/



Menurut Nana Sudjana (2004), metode mengajar/pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsungnya pengajaran. Dalam pengertian lain, metode mengajar/pembelajaran merupakan cara-cara yang digunakan guru untuk menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik untuk mencapai tujuan. Ada beberapa jenis metode mengajar, salah satunya adalah METODE CERAMAH. 

Dalam blog ini akan disampaikan mengenai pengertian, dasar pertimbangan, kelebihan&kekurangan serta contoh penelitian seputar metode mengajar ceramah ini.


A.   Pengertian dan Teori yang Mendukung

Menurut Hafni Ladjid (2005) metode ceramah adalah suatu cara mengajar atau penyajian materi melalui penuturan dan penerapan lisan oleh guru kepada peserta didik. Sedangkan Menurut Wina Sanjaya (2006), metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok peserta didik. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode ceramah merupakan suatu cara menyampaikan materi pelajaran oleh guru kepada peserta didik.


B.    Dasar Pertimbangan

Yang menjadi dasar pertimbangan dalam memilih metode ceramah dalam kegiatan pengajaran adalah hal-hal sebagai berikut:
1)      Ingin mengajarkan topik baru
2)      Tidak ada sumber belajar yang memadai pada diri peserta didik
3)      Bila guru ingin menyampaikan pesan pembelajaran yang sifatnya informatif
4)      Jumlah peserta didik atau audiens dalam jumlah besar
5)      Bahan yang disampaikan merupakan instruksi
6)      Bila tidak mungkin untuk menggunakan metode lainnya dan informasi yang disampaikan cukup banyak.

C.    Langkah-Langkah Pembelajaran

Agar metode ceramah berhasil, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan, seperti pada tahap-tahap dibawah ini:
1)      Tahap Persiapan, pada tahap ini guru harus menciptakan kondisi dan mental peserta didik agar mendukung serta menerima digunakannya metode ceramah dalam pengajaran.
2)      Tahap Penyajian, yaitu tahap dimana guru menyampaikan bahan pelajaran dengan berceramah.
3)      Tahap mencari hubungan (asosiasi)  dan membandingkan (komparasi), yaitu membimbing, megarahkan dan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menguhubungkan serta membandingkan bahan ceramah yang telah diterimanya. Dan pada akhir ceramah diberi kesempatan kepada peserta didik untuk mempertanyakan materi pelajaran yang telah disampaikan dalam bentuk ceramah.
4)      Tahap membuat generalisasi dan kesimpulan. Pada tahap ini adalah pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk membuat catatan-catatan penting, biasanya dalam bentuk pointer bahan pelajaran yang telah disampaikan dengan ceramah oleh guru.
5)      Tahap Evaluasi. Tahap evaluasi merupakan tahap terakhir, pada  tahap ini guru melakukan penelitian terhadap pemahaman siswa mengenai bahan yang telah diberikan guru. Evaluasi bisa dalam bentuk tes lisan, tes tertulis, tes perbuatan, pemberian tugas, dan lain-lain.


D.    Kelebihan dan Kekurangan

Ada beberapa alasan mengapa ceramah sering digunakan, alasan ini sekaligus merupakan keunggulan metode ini.
1)      Ceramah merupakan metode yang ‘murah’ dan ‘mudah’ untuk dilakukan
Murah maksudnya proses seramah tidak memerlukan peralatan yang lengkap, berbeda dengan metode lain seperti demonstrasi atau peragaan. Sedangkan mudah, ceramah hanya mengandalkan suara guru, dengan demikian tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit.
2)      Ceramah dapat menyajiakn materi pelajaran yang luas
Materi pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh guru dalam waktu yang singkat.
3)      Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang ditonjolkan
Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi mana yang perlu diperkenalkanlan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
4)      Guru mudah mengontrol kelas
Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, karena sepenuhnya kelas menjadi tanggung jawab guru yang memberikan ceramah.
5)      Organisasi kelas dengan ceramah dapat diatur menjadi lebih sederhana
Ceramah tidak memerlukan settingan kelas yang beragam, atau tidak memerlukan settingan persiapan yang rumit. Asal siswa dapat menempati tempat duduk untuk mendengarkan guru, maka ceramah sudah dapat dilakukan.


Disamping beberapa kelebihan diatas, ceramah juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya:
1)      Materi yang dikuasai siswa akan terbatas pada apa yang dikuasai guru.
Kelemahan ini memang kelemahan yang paling dominan, sebab apa yang diberikan guru adalah apa yang dikuasainya, sehingga apa yang dikuasai siswa pun akan tergantung pada apa yang dikuasai guru.
2)      Ceramah tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme.
Siswa tahu dan hafal kata-kata tetapi tidak mengerti makna yang terkandung didalamnya.
3)      Siswa dengan kemampuan visual dirugikan dan lebih menguntungkan siswa yang memiliki kemampuan auditif.
Disadari bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang tidak sama, termasuk dalam ketajaman menangkap materi pembelajaran melalui pendengarannya.
4)      Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan.
Sering terjadi, walaupun secara fisik siswa ada di dalam kelas, namun secara mental siswa sama sekali tidak mengikuti jalannya proses pembelajaran; pikirannya melayang ke mana-mana, atau siswa mengantuk, oleh karena gaya bertutur guru tidak menarik.
5)      Guru sulit mengukur tingkat penguasaan dan pemahaman isi materi pelajaran yang disampaikan melalui ceramah.
Walaupun ketika siswa diberi kesempatan untuk bertanya, dan tidak ada seorang pun yang bertanya, semua itu tidak menjamin siswa seluruhnya sudah paham.
6)      Siswa cenderung pasif dan tidak kreatif bahkan terjadi kecenderungan membuat kesimpulan yang salah.

A.   Hasil Penelitian
Harsono, Beni, dkk.Perbedaan Hasil Belajar Antara Metode Ceramah Konvensional Dengan Ceramah Berbantuan Media Animasi Pada Pembelajaran Kompetensi Perakitan Dan Pemasangan Sistem Rem.2009

Setyowati I, Kurniawati S. 2015. Keefektifan metode ceramah dalam pelatihan Pemandu Lapang SLPTT padi, jagung, dan kedelai di Kabupaten Lebak, Banten. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon 1: 796-799.








DAFTAR PUSTAKA

Ladjud, Hafni. 2005. Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis Kompotensi. Jakarta: Qantum Teaching
Sudjana, Nana 2003.2004.. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, Prenada Media Group
Syarifudin, H.E, dkk. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Diadat Media



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita selama MPA UNJ 2015 [PART 1]

DONOR DARAH 3 bulan sekali yuk :)

NASIB SI MIMPI.